Tuesday 12 September 2017

Review Jaringan Komputer 2


Transmisi Data, Error Detection, dan Sinyal Data


Suatu data dikatakan berhasil melakukan transmisi tergantung pada :
1. Kualitas signal yang ditransmisikan
2. Karakteristik media transmisi

Media Transmisi Data
a. Kawat terbuka (Open wire)
b. Twisted pair cable
Merupakan kawat dengan dua isolasi kawat tembaga yang diatur dalam spiral terlindungi. Digunakan untuk sistem telephone. Biayanya murah dan dapat menempuh jarak data rate 4 Mbps dan bandwidth terendah.


Gambar 1.1

c. Kabel coaxial
Merupakan kabel yang terbuat dari konduktor cilinder di rongga luar mengelilingi kawat konduktor tunggal, pemisah kedua konduktor adalah bahan isolator.


Gambar 1.2

d. Fiber Optik
Media transmisi yang menghantarkan gelombang cahaya, bandwithnya besar dan paling kuat terhadap keadaan alam.


Gambar 1.3

e. Mikrowave
Merupakan media transmisi dengan jarak jauh. Biasanya digunakan di gedung-gedung untuk antena parabolik, telekomunikasi jarak jauh, televisi, dan sebagainya.
f. Satelit
Merupakan stasiun relay microwave yang berguna merangkai dua atau lebih transmitter dari stasiun bumi, mengorbit dan digunakan melalui transponder.
g. Infrared
h. Gelombang Radio
Merupakan gelombang yang mirip microwave namun dalam segala arah.

Terminologi Transmisi Data

a. Point to Point
Direct link antara dua device, dan hanya 2 peralatan sama-sama memakai media.
b. Multipoint
Lebih dari dua device pada medium yang sama.

Model Transmisi Data

a. Transmisi Serial
Melalui kanal komunikasi yang dipilih, data dikirim 1 bit demi bit.
b. Transmisi Paralel
Data dikirim 8 bit bersamaan melalui 8 kanal komunikasi.

Kecepatan Transmisi

a. Kecepatan Transmisi Serial
b. Kecepatan Transmisi Paralel

Model Transmisi

a. Asinkron
Pengiriman data dilakukan 1 karakter setiap kali, penerima harus melakukan sinkronisasi.
b. Sinkron
Pengiriman dilakukan perblok data
Sinkronisasi dilakukan setiap sekian ribu bit data
Transmisi dengan kecepatan tinggi, dan sebagainya.

Deteksi Error


Merupakan suatu proses pelacakan kesalahan yang dilakukan saat data dalam proses transmisi.

Kesalahan yang dimaksud adalah perubahan satu bit atau lebih sehingga data yang diterima tidak sesuai.

Metode Deteksi Error

1. Parity Checks
Ada dua macam:
a. Odd Parity
Jumlah 1 bit yang merepresentasikan suatu karakter adalah ganjil.
b. Even Parity
Jumlah 1 bit yang merepresentasikan suatu karakter adalah genap.


Kelebihan 
1.   Lebih cepat karena berbasis 2 (biner)
2.   Mudah dalam pengecekan
3.   Sederhana dalam analisis dan penggunaan pada sistem
4.   Mudah direalisasikan dalam bentuk rangkaian/ hardware

Kekurangan
1.   Kurang handal dalam mengatasi deteksi dan perbaikan error
2.   Kemungkinan kesalahan yang terjadi besar, yaitu 50%
3.   Belum dapat mengakomodir file dengan ukuran besar
4.   Tidak dapat mendeteksi kesalahan dalam jumlah genap

2. Metode Checksum

Metode ini dilakukan pengecekan dengan menjumlahkan pada sekumpulan data dan kemudian mengklompement jumlahnya, kemudian hasilnya dimasukkan pada data sebagai sebuah karakter.

Proses ==>

Di sisi pengirim:
- Unit data dibagi ke dalam k seksi yang masing-masing seksi berisi n-bit data.
- Semua seksi data tersebut ditambahkan menggunakan 1’s complement untuk mendapatkan jumlahnya.
- Jumlah tersebut kemudian dikomplemenkan dan menjadi nilai checksum.
- Checksum dikirim bersama dengan data sebagai unit terakhir dalam paket pengiriman.

Di sisi penerima:
- Unit data yang diterima kembali dibagi ke dalam k seksi yang masing-masing seksi berisi b-bit data.
- Semua seksi unit data tersebut dijumlahkan menggunakan 1’s complement untuk mendapatkan jumlahnya.
- Jumlah tersebut kemudian dikomplemenkan.
Jika hasilnya adalah nol, maka data diterima, jika tidak, data akan ditolak.

Kelebihan dari metode Checksum:
a. Mudah diimplemantasikan dalam software
b. Memiliki kehadalan sistem yang cukup tinggi, yaitu sekitar 90%.
c. Kekurangan dari metode Checksum.
d. Kehandalan sistem deteksi error yang masih lemah (walaupun lebih handal dibanding parity check) karena tidak dapat mendeteksi unit data (bytes/words) yang urutannya berantakan, tidak dapat mendeteksi unit data mana yang mengalami kesalahan.

Kekurangan dari metode Checksum:

Kehandalan sistem deteksi error yang masih lemah (walaupun lebih handal dibanding parity check) karena tidak dapat mendeteksi unit data (bytes/words) yang urutannya berantakantidak dapat mendeteksi unit data mana yang mengalami kesalahan.

3. Cyclic Redudancy Check(CRC)

Merupakan salah satu jenis pengkodean yang dikenal dengan pengkodean Cyclic.

Kelebihan:

a. Dapat mengirimkan data berkecepatan tinggi
b. Memiliki kehandalan sistem sekitar 99%

Kekurangan:
a. Realisasi rangkaian software dan hadware lebih sulit daripada parity check
b. Perhitungan dalam perancangan dan analisis yang cukup sulit

4. Hamming Code
Mekanisme dan Cara Kerja :
Metode Hamming Code menggunakan operasi logika XOR dalam proses pendeteksian maupun pengoreksian error.
Metode ini bekerja dengan menyisipkan beberapa beberapa check bit ke data. Jumlah check bit menyesuaikan panjang data

Kelebihan :

1. Cara kerjanya yang cukup sederhana
2. Tidak membutuhkan alokasi memori yang besar
3. Error pada saat pendeteksian data tidak perlu ditransmisikan ulang tetapi langsung dikoreksi oleh simpul tujuan

Kekurangan :

1. Tidak dapat mendeteksi bila terjadi dua buah kesalahan sekaligus.

Sinyal Data


Data merupakan komponen yang mengandung informasi yang akan ditransmisikan.



Gambar 1.4

Menurut karakteristik, data ada 2 yaitu:

a. Data Analog
Merupakan data dalam bentuk gelombang kontinue pada beberapa interval
d. Data Digital
Merupakan data yang nilainya berlainan dan berciri-ciri tersendiri

Kabel Straight digunkan untuk komunikasi berikut :

1. Switch to router
2. Hub to Router
3. Switch to PC/Serve
4. Hub to PC/Server

Kabel Crossover digunakan untuk komunikasi berikut:

1. Switch to Switch
2. PC/Server to PC/Server
3. Switch to Hub
4. Hub to Hub
5. Router to Router
6. Router to PC/Server

Gambar 1,5

No comments:

Post a Comment

Jejak Nostalgia Poster

Best Post