Wednesday 27 September 2017

Garis Waktu


[Mengenal Fiersa #1]

 [Mengenal Fiersa #1]

Memaknai Kehidupan Dari Jurnal Perjalanan Fiersa Besari
Oleh: Windy A. Alicia Putri
Fiersa Besari dikenal sebagai seorang musisi asal Bandung yang  pertama kali merilis albumnya pada tahun 2012. Album yang dinamai 11:11 tersebut mampu menarik perhatian masyarakat hingga cetakan fisiknya habis terjual. Lagu-lagu Fiersa selain terkenal dengan ciri khas gitar akustiknya juga punya keunikan lain: tidak memuat kata cinta secara gamblang dalam lirik-liriknya. Layaknya surat Al-Ikhlas yang dalam ayat-ayatnya tidak ditemukan kata Ikhlas. Mengapa demikian? Sebab menurut Fiersa, cinta tidak saja diucapkan, tetapi juga perlu dibuktikan. Dan dalam sebuah lagu, cinta dapat diungkapkan dalam beragam cara lainnya.
Selain sebagai musisi, Fiersa juga menekuni dunia tulis menulis. Sampai saat ini, sudah ada dua karyanya yang dapat ditemukan di berbagai toko buku, yaitu Garis Waktu dan Konspirasi Alam Semesta. Ia memang memiliki latar belakang sastra yang mungkin sedikit banyak berpengaruh pada setiap karya tulisnya: sastrawi. Namun, karya-karyanya tidak hanya sekadar indah dibaca tapi juga sarat makna. Setelah membaca karya Fiersa, pembaca akan menyadari bahwa si Fiersa ini memiliki kacamata yang mampu melihat dunia dengan sudut pandang lebah, bijaksana dan dewasa. Selalu melihat bunga meskipun di tempat yang dipenuhi sampah.
Tentu, pola berpikir yang seterbuka itu ada sebabnya. Apa? Pengalaman. Fiersa ini seorang petualang yang pernah menjelajah Indonesia selama kurang lebih tujuh bulan. Bertemu dengan beragam jenis orang, berhadapan dengan berbagai masalah, dan  menatap kehidupan dari pelbagai sudut pandang. Beberapa waktu yang lalu, Fiersa dan dua orang kawannya kembali berpetualang selama sebulan penuh dan kisah mereka terekam dalam postingan video “Sebuah Jurnal Perjalanan” yang hingga kini sudah diunggah sampai jumlah ke-tiga.
Dan melalui tulisan singkat ini, akan sedikit diulas perjalanan Fiersa tersebut beserta nilai-nilai yang dapat diambil darinya.
Sebuah Jurnal #1 – Berkarya Sambil Berkelana
Ini adalah video pertama yang mengabadikan perjalanan Fiersa dan kedua kawannya dalam melakukan perjalanan ke berbagai destinasi sembari berkarya. Sejak awal pengembaraan ini memang dikemas dalam bentuk projek untuk menghasilkan karya. Dalam praktiknya, membuat karya di luar ruangan bukanlah hal mudah, pun demikian Fiersa dan kawan-kawan dihadapkan pada dinding-dinding keterbatasan. Namun mereka tetap berjuang, baik dengan cara merobohkan tembok keterbatasan tersebut atau melewatinya dengan cara merangkak ke atas. Poinnya, mereka tetap mampu berkomitmen pada tujuan awal yakni berkarya. Dan hikmah yang bisa didapat dari video ini adalah kita pun harus demikian, tidak peduli betapa kokoh tembok keterbatasan itu terbangun, semangat perjuangan harus lebih kokoh lagi untuk dapat merobohkannya. Khsususnya dalam berkarya, tidak peduli setinggi apa tembok keterbatasan itu menghadang, ingat saja pasti ada cara untuk melewatinya.
Sebuah Jurnal #2 – Realitas Dunia Maya
“Dan ingat sehabis perjalanan, jangan cuma membagikan  video dan foto keren di akun medsosmu, tapi juga bagikan pengetahuan, apa saja yang boleh dan  tidak boleh dilakukan selama perjalanan. Supaya akun medsos kita tidak saja dijadikan bahan pamer tapi juga sebagai media edukasi”
Petualangan kembali dilanjutkan dan di video kedua ini Fiersa membagikan kisahnya berkelana di kota yang (mungkin) kita tinggali sekarang, yaitu Malang. Nyatanya beberapa waktu lalu Fiersa dan kawan-kawan sempat singgah di Malang selama beberapa saat. Di waktu yang tanpa sadar mungkin salah satu dari kita bisa jadi berpapasan dengannya di suatu tempat dan tak menyadari. Alam semesta berkonspirasi seperti itu.
Pada perjalanan ini, ragam masalah masih menghampiri. Namun, alam semesta telah menunjukkan kebaikannya dengan mengulurkan tangan. Tidak, alam semesta tidak bekerja sendirian dan tidak ada kebetulan. Ada upaya yang turut menghadirkannya yakni membangun jaringan. Banyak cara untuk meluaskan jaring pertemanan, salah satunya melalui media sosial. Fiersa dan kawan-kawan memanfaatkan salah satu fungsi media sosial yaitu interaksi virtual. Interaksi yang pada akhirnya mendatangkan bala bantuan. Dan ya, media sosial sangat membantu mereka, mulai dari masalah akomodasi hingga transportasi.
Melalui video kedua ini Fiersa mengajarkan bahwa media sosial tidak selalu membawa dampak negatif. Media sosial juga punya sisi positif dan bermanfaat selama digunakan dengan baik. Dan bagian pentingnya adalah jangan hanya gunakan media sosial sebagai ajang pamer pencapaian, tapi juga gunakan untuk menyebar kebermanfaatan.
Sebuah Jurnal #3 – Hidup Adalah Improvisasi
Destinasi berikutnya dalam rangkaian pengembaraan ini masih di pulau Jawa, jika penasaran silakan tonton videonya saja. Kali ini Fiersa dan kawan-kawan melakukan petualangan ke beragam tempat pada salah satu kota di penghujung timur pulau Jawa, dan tentunya masih seraya menghasilkan karya. Di balik setiap perjalanan pasti ada pembelajaran yang dapat diambil, apalagi jika menjelajah alam. Seringnya eksplorasi alam mengajarkan kita untuk selalu bersyukur bahwa sungguh indah ciptaan-Nya. Dan selalu bersyukur kita mampu menikmatinya.
Pun demikian, perlu untuk bersyukur ketika alam semesta memiliki kejutan-kejutan yang tidak diinginkan. Manusia hanya bisa berencana, Tuhan-lah yang pada akhirnya menentukan. Seringkali rencana berjalan tidak sesuai harapan bahkan berpeluang hanya menjadi sebuah wacana. Ketika pada akhirnya hidup menyadarkan bahwa realita tidak seindah angan, bukan berarti itu waktunya untuk menyerah. Justru saat itulah perlu improvisasi, sebab dengan begitu manusia akan selalu belajar ikhlas dan mensyukuri segala sesuatunya.
            Pengalaman memang selalu menjadi guru terbaik, tapi guru yang paling baik adalah belajar dari pengalaman orang lain. Melalui tiga videonya, Fiersa menunjukkan bahwa salah satu cara mendewasakan pikiran adalah dengan berpetualang. Dan dari cara bagaimana Fiersa menceritakan kisahnya, terlihat jelas bahwa dia punya wawasan yang tidak sederhana. Lihat saja video-videonya, dan jika ada yang merasa perlu bertemu pribadinya secara nyata, silakan mendatangi Talkshow bersama Fiersa Besari pada tanggal 13 Oktober 2017 bertempat di Graha Sasana Budaya UM, info lebih lengkap ada di bawah ini:


Monday 18 September 2017

UKM Penulis Pameran Karya




πŸ““Akulah Penulis!πŸ–‹
Unit Kegiatan Mahasiswa Penulis Universitas Negeri Malang
dengan bangga mempersembahkan:
πŸ“šPAMERAN KARYA 2017πŸ“š

-Talkshow Interaktif-
dengan tema:
"Imajinasi Kreatif Dalam Pena Inspiratif"
Bersama:
FIERSA BESARI (Penulis dan Musisi)
Penulis Buku:
"Konspirasi Alam Semesta" dan
"Garis Waktu"
Come and Join Us!
KUOTA TERBATAS
Save the date:
πŸ“† Jumat, 13 Oktober 2017
πŸ•‘ 18.30 WIB
πŸ“Œ Gedung Sasana Budaya, Universitas Negeri Malang
πŸ’°HTM
Presale: 35K (Snack, Sertifikat, Blocknote, Map, dan Stiker)
Normal: 45K (Snack, Sertifikat, Blocknote, Map, dan Stiker)
OTS: 50K (Snack, Sertifikat, Blocknote, Map, dan Stiker)
VIP: 100K ( Snack, Sertifikat, Blocknote, Map, Stiker, Buku "Konspirasi Alam Semesta", TTD dan Photo Session)
Pembelian Tiket
Offline:
Sekret UKMP Balai Penulis Muda,
Gedung C3 Kompleks UKM.
Online:
*Transfer via Bank BRI 6507-01-013276-53-1
a.n RENY HARIYATI. *
Konfirmasi Pembayaran:
πŸ“ Nama, Asal Instansi, Foto bukti pembayaran.
πŸ’Œ Kirim ke 0853-4942-3206 (RENY HARIYATI)
Ticket Available at:
πŸ”²www.eventbrite.com
πŸ”²www.maimilu.com
Narahubung: Sisil 0821-3991-0617
Open Sponsorship: Alby 0822-5774-6768

#pamerankarya2017 #Talkshow #Inspiratif #ukmp #um
#fiersabesari #pecintabuku #konspirasialamsemesta

Review Jaringan Komputer 3



TEKNIK MODULASI DAN TEKNIK ENCODING


Modulasi merupakan metode penumpangan sinyal informasi ke dalam sinyal pembawa yang memiliki frekuensi lebih tinggi.


Modulasi Sinyal Analog 
a) Amplitude Modulation (AM) 
Gambar 1.1

b) Frequency Modulaton (FM)
Gambar 1.2
c) Phase Modulation (PM)
 

Gambar 1.3

Modulasi Sinyal Digital 
a) Amplitude Shift Keying (ASK)

Gambar 1.4

b) Frequency Shift Keying

Gambar 1.5
c) Phase Shift Keying
 
Gambar 1.6


Encoding adalah proses pengkodean data agar saat melakukan trasmisi tidak mengalami kerusakan data.

Macam-macam Teknik Encoding

1.      Data Digital, Sinyal Digital

Gambar 1.7

A.    NONRETURN TO ZERO (NRZ)

a)      Nonreturn to Zero-Level (NRZ-L)

NRZ-L merupakan suatu kode dimana tegangan negatif dipakai untuk mewakili suatu binary dan tegangan positif dipakai untuk mewakili binary lainnya.

b)     Nonreturn to Zero Inverted (NRZI)

NRZI merupakan suatu kode dimana suatu transisi (low ke high atau high ke low) pada awal suatu bit time akan dikenal sebagai binary '1' untuk bit time tersebut, tidak ada transisi berarti binary '0'.Sehingga NRZI merupakan salah satu contoh dari differensial encoding.

Keuntungan differensial encoding :
-          Lebih kebal terhadap noise.
-          Tidak dipengaruhi oleh level tegangan.

 Kelemahan dari NRZ-L maupun NRZI :
-          Keterbatasan dalam komponen dc dan kemampuan synchronisasi yang buruk.

 B.     MULTILEVEL BINARY

Kode ini menggunakan lebih dari 2 level

a)      Bipolar-AMIBipolar-AMI yaitu suatu kode dimana binary '0' diwakili dengan tidak adanya line sinyal dan binary '1' diwakili oleh suatu pulsa positif atau negatif.

b)     PseudoternaryPseudoternary yaitu suatu kode dimana binary '1' diwakili oleh ketiadaan line sinyal dan binary '0' oleh pergantian pulsa-pulsa positif dan negatif.

 Keunggulan multilevel binary terhadap NRZ

Kemampuan synchronisasi yang baik, tidak menangkap komponen dc dan pemakaian bandwidth yang lebih kecil, dan dapat menampung bit informasi yang lebih.

Kekurangannya dibanding NRZ

Diperlukan receiver yang mampu membedakan 3 level (+A, -A, 0) sehingga membutuhkan lebih dari 3 db kekuatan sinyal dibandingkan NRZ untuk probabilitas bit error yang sama.

 C.    BIPHASE

a)      Manchester

Manchester yaitu suatu kode dimana ada suatu transisi pada setengah dari periode. Tiap bit transisi low ke high mewakili '1' dan high ke low mewakili '0'.

b)     Differential Manchester
yaitu suatu kode dimana binary '0' diwakili oleh adanya transisi di awal periode suatu bit dan binary '1' diwakili oleh ketiadaan transisi di awal periode suatu bit.

Keuntungan rancangan biphase :

-          Synchronisasi, karena adanya transisi selama tiap bit time, receiver dapat men-synchron-kan pada transis tersebut atau dikenal sebagai self clocking codes.
-          Tidak ada komponen dc.
-          Deteksi terhadap error, ketiadaan dari transisi yang diharapkan dapat dipakai untuk mendeteksi error.

 Kekurangannya adalah memakai bandwidth yang lebih lebar dari pada multilevel binary.

 D.    MODULATION RATE (KECEPATAN MODULASI)

Modulation rate adalah kecepatan dimana elemen-elemen sinyal terbentuk. Salah satu cara menyatakan modulation rate yaitu dengan menentukan rata-rata jumlah transisi yang terjadi per bit time.

 E.     TEKNIK SCRAMBLING

Teknik biphase memerlukan kecepatan pensinyalan yang tinggi relatif terhadap data rate sehingga lebih mahal pada aplikasi jarak jauh sehingga digunakan teknik scrambling dimana serangkaian level tegangan yang tetap pada line digantikan dengan serangkaian pengisi yang akan melengkapi transisi yang cukup untuk clock receiver mempertahankan synchronisasi.

 Hasil dari disain ini :

-          Tidak ada komponen dc
-          Tidak ada serangkaian sinyal level nol yang panjang
-          Tidak terjadi reduksi pada data rate
-          Kemampuan deteksi error.

 a)      Bipolar with 8-Zeros Substitution (B8ZS )

B8ZS yaitu suatu kode dimana :

-          Jika terjadi oktaf dari semua nol dan pulsa tegangan terakhir yang mendahului oktaf ini adalah positif, maka 8 nol dari oktaf tersebut diencode sebagai 000+-0-+

-       Jika terjadi oktaf dari semua nol dan pulsa tegangan terakhir yang mendahului oktaf ini adalah negatif, maka 8 nol dari oktaf tersebut diencode sebagai 000-+0+ -

 b)     High-density bipolar-3 zeros (HDB3 )

HDB3 yaitu suatu kode dimana :

Menggantikan string-string dari 4 nol dengan rangkaian yang mengandung satu atau dua pulsa atau disebut kode violation, jika violation terakhir positive maka violation ini pasti negative dan sebaliknya.

Kedua kode ini berdasarkan pada penggunaan AMI encoding dan cocok untuk transmisi dengan data rate tinggi.
2.      Data Digital, Sinyal Analog
a) Amplitude -shift keying (ASK) 
Dua binary diwakilkan dengan dua amplitudo frekuensi carrier (pembawa) yang berbeda atau dinyatakan sebagai :

Data rate hanya sampai 1200 bps pada voice-grade line, dipakai untuk transmisi melalui fiber optik.
b) Frequency-shift keying (FSK) 
Dua binary diwakilkan dengan dua frekuensi berbeda yang dekat dengan
frekuensi carrier atau dinyatakan sebagai :
c) Phase-shift keying (PSK) 
Binary 0 diwakilkan dengan mengirim suatu sinyal dengan fase yang sama terhadap sinyal yang dikirim sebelumnya dan binary 1 diwakilkan dengan mengirim suatu sinyal dengan fase berlawanan terhadap sinyal yang dikirim sebelumnya, atau dapat dinyatakan sebagai :
Bila elemen pensinyalan mewakili lebih dari satu bit, maka bandwidth yang dipakai lebih efisien, sebagai contoh quadrature phase-shift keying (QPSK) memakai beda fase setiap 90 derajat.
 3.      Data Analog, Sinyal Digital 
Transformasi data analog ke sinyal digital, proses ini dikenal sebagai digitalisasi. Tiga hal yang paling umum terjadi setelah proses digitalisasi : 
a. Data digital dapat ditransmisi menggunakan NRZ-L.
b. Data digital dapat di-encode sebagai sinyal digital memakai kode selain NRZ-L. dengan demikian, diperlukan step tambahan.
c. Data digital dapat diubah menjadi sinyal analog, menggunakan salah satu teknik modulasi. 
Codec (coder-decoder) adalah device yang digunakan untuk mengubah data analog menjadi bentuk digital untuk transmisi, dan kemudian mendapatkan kembali data analog asal dari data digital tersebut. 
Dua teknik yang digunakan dalam codec :
1. Pulse Code Modulation
Dari teori sampling diketahui bahwa frekuensi sampling (fS) harus lebih besar atau sama dengan dua kali frekuensi tertinggi dari sinyal (fH), atau : fS >= 2 fH 
2. Delta Code Modulation.
Proses dimana suatu input analog didekati dengan suatu fungsi tangga yang bergerak naik atau turun dengan satu level quantization (Ξ΄ ) pada tiap interval sampling (TS), dan outputnya diwakilkan sebagai suatu bit binary tunggal untuk tiap sampel ('1' dihasilkan bila fungsi tangganya naik selama interval berikutnya; '0' dihasilkan untuk keadaan sebaliknya).

 4. Data Analog, Sinyal Digital  
a) Amplitude modulation (AM). 
Dikenal sebagai double sideband transmitter carrier (DSBTC). Secara matematik proses ini dinyatakan sebagai :
s(t) = [1 + nax(t)] cos2Ο€ fct 
dimana :
cos2Ο€ fct = carrier
x(t) = sinyal input (pembawa data)
na = indeks modulasi = ration amplitudo dari sinyal input terhadap carrier. 
ANGEL MODULATION
Yang termasuk jenis ini yaitu :
b) Frequency modulation (FM).
c) Phase modulation (PM). 
Modulasi sinyalnya dinyatakan sebagai :
s(t) = Ac cos[2Ο€ fct + Ο† (t)] 
Untuk PM, phasenya adalah proporsional terhadap sinyal modulasi :
Ο† (t) = npm(t) 
dimana :
np = indeks PM.
Untuk FM, derifatif phasenya adalah proporsional terhadap sinyal modulasi :
Ο† (t) = nfm(t)

Tuesday 12 September 2017

Review Jaringan Komputer 2


Transmisi Data, Error Detection, dan Sinyal Data


Suatu data dikatakan berhasil melakukan transmisi tergantung pada :
1. Kualitas signal yang ditransmisikan
2. Karakteristik media transmisi

Media Transmisi Data
a. Kawat terbuka (Open wire)
b. Twisted pair cable
Merupakan kawat dengan dua isolasi kawat tembaga yang diatur dalam spiral terlindungi. Digunakan untuk sistem telephone. Biayanya murah dan dapat menempuh jarak data rate 4 Mbps dan bandwidth terendah.


Gambar 1.1

c. Kabel coaxial
Merupakan kabel yang terbuat dari konduktor cilinder di rongga luar mengelilingi kawat konduktor tunggal, pemisah kedua konduktor adalah bahan isolator.


Gambar 1.2

d. Fiber Optik
Media transmisi yang menghantarkan gelombang cahaya, bandwithnya besar dan paling kuat terhadap keadaan alam.


Gambar 1.3

e. Mikrowave
Merupakan media transmisi dengan jarak jauh. Biasanya digunakan di gedung-gedung untuk antena parabolik, telekomunikasi jarak jauh, televisi, dan sebagainya.
f. Satelit
Merupakan stasiun relay microwave yang berguna merangkai dua atau lebih transmitter dari stasiun bumi, mengorbit dan digunakan melalui transponder.
g. Infrared
h. Gelombang Radio
Merupakan gelombang yang mirip microwave namun dalam segala arah.

Terminologi Transmisi Data

a. Point to Point
Direct link antara dua device, dan hanya 2 peralatan sama-sama memakai media.
b. Multipoint
Lebih dari dua device pada medium yang sama.

Model Transmisi Data

a. Transmisi Serial
Melalui kanal komunikasi yang dipilih, data dikirim 1 bit demi bit.
b. Transmisi Paralel
Data dikirim 8 bit bersamaan melalui 8 kanal komunikasi.

Kecepatan Transmisi

a. Kecepatan Transmisi Serial
b. Kecepatan Transmisi Paralel

Model Transmisi

a. Asinkron
Pengiriman data dilakukan 1 karakter setiap kali, penerima harus melakukan sinkronisasi.
b. Sinkron
Pengiriman dilakukan perblok data
Sinkronisasi dilakukan setiap sekian ribu bit data
Transmisi dengan kecepatan tinggi, dan sebagainya.

Deteksi Error


Merupakan suatu proses pelacakan kesalahan yang dilakukan saat data dalam proses transmisi.

Kesalahan yang dimaksud adalah perubahan satu bit atau lebih sehingga data yang diterima tidak sesuai.

Metode Deteksi Error

1. Parity Checks
Ada dua macam:
a. Odd Parity
Jumlah 1 bit yang merepresentasikan suatu karakter adalah ganjil.
b. Even Parity
Jumlah 1 bit yang merepresentasikan suatu karakter adalah genap.


Kelebihan 
1.   Lebih cepat karena berbasis 2 (biner)
2.   Mudah dalam pengecekan
3.   Sederhana dalam analisis dan penggunaan pada sistem
4.   Mudah direalisasikan dalam bentuk rangkaian/ hardware

Kekurangan
1.   Kurang handal dalam mengatasi deteksi dan perbaikan error
2.   Kemungkinan kesalahan yang terjadi besar, yaitu 50%
3.   Belum dapat mengakomodir file dengan ukuran besar
4.   Tidak dapat mendeteksi kesalahan dalam jumlah genap

2. Metode Checksum

Metode ini dilakukan pengecekan dengan menjumlahkan pada sekumpulan data dan kemudian mengklompement jumlahnya, kemudian hasilnya dimasukkan pada data sebagai sebuah karakter.

Proses ==>

Di sisi pengirim:
- Unit data dibagi ke dalam k seksi yang masing-masing seksi berisi n-bit data.
- Semua seksi data tersebut ditambahkan menggunakan 1’s complement untuk mendapatkan jumlahnya.
- Jumlah tersebut kemudian dikomplemenkan dan menjadi nilai checksum.
- Checksum dikirim bersama dengan data sebagai unit terakhir dalam paket pengiriman.

Di sisi penerima:
- Unit data yang diterima kembali dibagi ke dalam k seksi yang masing-masing seksi berisi b-bit data.
- Semua seksi unit data tersebut dijumlahkan menggunakan 1’s complement untuk mendapatkan jumlahnya.
- Jumlah tersebut kemudian dikomplemenkan.
Jika hasilnya adalah nol, maka data diterima, jika tidak, data akan ditolak.

Kelebihan dari metode Checksum:
a. Mudah diimplemantasikan dalam software
b. Memiliki kehadalan sistem yang cukup tinggi, yaitu sekitar 90%.
c. Kekurangan dari metode Checksum.
d. Kehandalan sistem deteksi error yang masih lemah (walaupun lebih handal dibanding parity check) karena tidak dapat mendeteksi unit data (bytes/words) yang urutannya berantakan, tidak dapat mendeteksi unit data mana yang mengalami kesalahan.

Kekurangan dari metode Checksum:

Kehandalan sistem deteksi error yang masih lemah (walaupun lebih handal dibanding parity check) karena tidak dapat mendeteksi unit data (bytes/words) yang urutannya berantakantidak dapat mendeteksi unit data mana yang mengalami kesalahan.

3. Cyclic Redudancy Check(CRC)

Merupakan salah satu jenis pengkodean yang dikenal dengan pengkodean Cyclic.

Kelebihan:

a. Dapat mengirimkan data berkecepatan tinggi
b. Memiliki kehandalan sistem sekitar 99%

Kekurangan:
a. Realisasi rangkaian software dan hadware lebih sulit daripada parity check
b. Perhitungan dalam perancangan dan analisis yang cukup sulit

4. Hamming Code
Mekanisme dan Cara Kerja :
Metode Hamming Code menggunakan operasi logika XOR dalam proses pendeteksian maupun pengoreksian error.
Metode ini bekerja dengan menyisipkan beberapa beberapa check bit ke data. Jumlah check bit menyesuaikan panjang data

Kelebihan :

1. Cara kerjanya yang cukup sederhana
2. Tidak membutuhkan alokasi memori yang besar
3. Error pada saat pendeteksian data tidak perlu ditransmisikan ulang tetapi langsung dikoreksi oleh simpul tujuan

Kekurangan :

1. Tidak dapat mendeteksi bila terjadi dua buah kesalahan sekaligus.

Sinyal Data


Data merupakan komponen yang mengandung informasi yang akan ditransmisikan.



Gambar 1.4

Menurut karakteristik, data ada 2 yaitu:

a. Data Analog
Merupakan data dalam bentuk gelombang kontinue pada beberapa interval
d. Data Digital
Merupakan data yang nilainya berlainan dan berciri-ciri tersendiri

Kabel Straight digunkan untuk komunikasi berikut :

1. Switch to router
2. Hub to Router
3. Switch to PC/Serve
4. Hub to PC/Server

Kabel Crossover digunakan untuk komunikasi berikut:

1. Switch to Switch
2. PC/Server to PC/Server
3. Switch to Hub
4. Hub to Hub
5. Router to Router
6. Router to PC/Server

Gambar 1,5

Jejak Nostalgia Poster

Best Post